Media dan metode khusus dalam mewujudkan pendidikan Islam yang tepat
Nama Buku :
Wasail At-Tarbiyah As-Salimah
Pengarang :
Abdullah Bin Sa’ad Al-Falih
Penerbit :
Dar Ibn Al-Atsir
Halaman :
5-6
Media dan metode tertentu dalam mewujudkan
pendidikan tepat
Pendidikan bukanlah sebatas ucapan kata,
sebatas memberi nasehat, perkuliahan yang teratur, kaset yang didengar, atau
pun buku yang dibaca. Kemudian tugas pendidik sudah selesai disitu. Atau
pendidik itu dipahami sebagai yang ingin dikehendaki dan dipikirkan saja. Bila
demikian maka pendidikan itu sangatlah mudah dan ringan. Akan tetapi pendidikan
lebih luas dari itu. Ruang lingkup pendidikan adalah kehidupan yang mencakup
segala kejadian di dalamnya, segala kesenangan, dan kesedihan baik di waktu
menetap, bepergian, sehat, dan sakit. Setiap saat adalah medan pendidikan dalam
arti luas. Seorang pendidik yang handal dalam kependidikan adalah ahli di
dibidangnya. Karena dia selalu berinteraksi dengan jiwa yang selalu berubah dan
hati yang selalu terpengaruh dan berbeda-beda.
Syaithan, dunia, jiwaku * bagaimana keikhlasan, semua musuhku
Apabila pendidikan hanya menggunakan metode
lansung seperti perintah dan larangan dengan kerjakan dan jangan kerjakan, maka
ini termasuk dari kemunduran pendidikan itu sendiri. Rasulullah merupakan guru
dan pendidik terbaik, seperti yang telah diungkapkan oleh Ma’awiyah bin Hakam:
“ Demi Ayahku dan Ibuku! Tidak pernah aku melihat seorang guru sebelum dan
setelah Rasulullah yang paling bagus dalam pengajarannya (HR. Muslim).
Pendidikan Rasulullah kepada sahabatnya tidak hanya dengan memakai perkataan
lansung dan nasehat mendalam – Dia adalah orang yang paling tajam bahasa dan
lebih fasih mengucapkan Dhad- saja. Akan tetapi mencakup semua keadaan dan
tempat – tempat, di masjid, pasar, keadaan biasa, musafir, damai, perang,
menang, kalah, susah, senang, bahkan salah, benar, taat, maksiat dengan
berbagai metode, dengan ucapan jelas dan kadang kala dengan sindiran, dengan
menggunakan metode nasehat, kisah yang tepat, pertanyaan yang mempertajam
pikiran dan membangunkan orang lalai, contoh lebih tepatnya yang sesuai dengan
aplikasi amalan terhadap pengajaran Rasulullah yaitu shalatlah seperti kamu
lihat aku shalat (HR. Bukhari), Ambillah dariku tatacara manasik- Haji, Umrah-,
(HR. Muslim).
Adapun ruang keteladanan adalah keteladanan
yang bagus. “Sesungguhnya telah ada
pada diri Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu yaitu bagi orang-orang
yang mengharapkan rahmat Allah, dan hari akhir dan dia banyak mengingat Allah”.
(QS.
Al-Ahzab: 21)
Karena inilah dipilihkan dan diutamakan
pendidikan keteladanan. Dan dengan izin Allah akan melahirkan generasi yang
special yang belum pernah ada sebelumnya dan juga sesudahnya. Nabi bersabda: “
sebaik-baik masa adalah masaku, kemudian orang setelahnya dan kemudian orang
setelahnya lagi. Berkata Imran: tidak aku tau apakah setelah masa Nabi dua masa
atau tiga masa lagi (HR. Bukhari).
Maka seharusnya bagi seorang guru dan pendidik
untuk mengikuti dan mempelajari biografi Rasulullah untuk mengambil pelajaran
dan itibar. Dengan demikian akan didapatkan media pendidikan yang bermacam ragam
dan metode yang berbeda-beda. Ini adalah kehidupan.