Akal dan Ilmu pengetahuan bertentangan dengan Syariat
Salam alaikum
Tidak semua ilmu pengetahuan bertentangan
Akal juga begitu.
Ini ada beberapa contoh yang bertentangan syariat dengan akal dan
ilmu pengetahuan. ketika bertengan. maka syariatlah yang harus kita ambil.
1. Seorang
istri yang berselingkuh dengan pria lain dan menghasilkan anak, maka anak
tersebut adalah anaknya suami, walaupun secara ilmu pengetahuan dengan
dibuktikan oleh tes DNA bahwa anak tersebut hasil selingkuhan istrinya. Kecuali
bila suaminya mengadakan Li’an ( pembantahan suami atas anak tersebut dan ini
ada prosedur khusus}.\
2. Penetapan
puasa Ramadhan. Penetapan puasa Ramadhan yang menentukan puasa dan tidaknya
adalah Rukyah Hilal. Walaupun secara ilmu pengetahuan sudah ada bulan. Dalam hal
ini terjadi pertentangan antara syariat dan ilmu pengetahuan. Yang kita ambil
adalah syariat, bukan ilmu pengetahuan.
3.
Seorang pria melakukan zina. Kemudian menghasilkan seorang anak
dari hasil zina tersebut. Maka anak tersebuh dalam Islam tidak diakui sebagai
anaknya. Walaupun secara ilmu pengetahuan dan akal manusia bahwa itu adalah
anaknya. Dan ayahnya sah mengawini anak(gadis) dari hasil zinanya. Dan sah
nikahnya. Ini bertentangan dengan akal dan ilmu pengetahuan.
4.
Seseorang melakukan shalat dhuhur. Ia melakukan ijtihad bahwa Barat
merupakan qiblat untuk shalat di rakaat pertamanya. Kemudian rakaat kedua ia berijtihad bahwa Utara arah
qiblatnya, kemudian di rakaat ke tiga ia berijtihad bahwa timur arah qiblat
yang sebenarnya. Kemudian di rakaat ke empat berijtihad ia bahwa selatan arah
qiblat yang sebenarnya. Shalat orang tersebut sah dan diakui oleh syariat. Hal ini
juga bertentangan dengan akal kita. Tapi syariat lagi-lagi mengakuinya.
Itulah beberapa contoh ada pertentangan antara akal, ilmu
pengetahuan dan syariat. Dan kita harus mengambil syariat sebegai keputusannya.